SELINGKUH MALAM
Boleh jadi malam melebam
Karena mendung menghisap gemintang
Boleh jadi langit memeluk durja
Karena rembulan tak lagi tertawa
Lalu, masihkah kau tampak elok
Wahai malam...?
Kala bulan dan gemintang kehilangan benderang
Lalu, masihkah kau tampil rupawan
Wahai pekat....?
Dipeluk langit memar yang liat
Angin lincah menderas
Menggiring hawa dingin yang membilas
Semakin malam tampaklah mencekam
Namun tiba-tiba, barisan kafilah kunang-kunang
Mencoba menyapa
Maka sambutlah mereka tanpa prasangka
Biarkan pendar cahayanya memerca
Menikam kemurungan malam yang gulita.